Jumlah Anak: Low Vs. High Leveraged Family


Keluarga Anda merencanakan jumlah anak berapa? Satu? Dua? Lima? Atau berapa? Ini adalah sebuah pertanyaan menarik. Keluarga adalah institusi terpenting bagi setiap orang. Maka, merencanakan jumlah anak dalam keluarga juga merupakan hal yang sangat penting. Merencanakan adalah bagian penting dari sebuah manajemen. Termasuk manajemen keluarga.

Semakin besar jumlah anak, sebuah keluarga akan semakin high leveraged. Artinya, sebuah keluarga yang mampu mendidik dan membiayai anak kemudian beranak banyak, anak-anaknya akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Sebaliknya, sebuah keluarga yang tidak mampu baik material maupun moral kemudian memiliki banyak anak,  mereka akan tumbuh menjadi beban yang besar bagi masyarakat.

Bersama istri dan 7 anak anak saya yang kini sudah pada gede-gede
Bersama istri dan 7 anak anak saya yang kini sudah pada gede-gede

Sebuah keluarga yang memiliki jumlah anak sedikit disebut sebagai low leveraged family. Kemampuan keluarga seperti ini dalam pendidikan anak akan tidak termanfaatkan secara penuh. Akan ada kapasitas belebih atau idle capacity. Sebaliknya, bila low leveraged family berkemampuan jelek dalam pendidikan anak, semakin sedikitlah beban masyarakat akibat gangguan-gangguan sosial dari anak-anak yang terdidik secara jelek. Dua anak yang tumbuh dari keluarga baik akan menjadi dua tokoh masyarakat. Dua anak yang tumbuh dari keluarga jelek akan menjadi dua preman dan bromocorah yang mengganggu masyarakat.

Misalkan ada dua buah keluarga, keluarga A dan keluarga B. keluarga A adalah keluarga yang sangat terdidik, hubungan keluarga sangat harmonis,  tinggal di sebuah komplek perumahan mewah, memiliki banyak perusahaan besar dengan ribuan karyawan, kemampuan ekonomi berlebih, sangat dermawan, dikenal memiliki moral yang tinggi, dan memiliki peran besar dalam bermasyarakat. Pendek kata, keluarga A adalah keluarga yang sangat ideal. Sebaliknya, keluarga B berpendidikan rendah, suami istri sering cek cok, kemampuan ekonomi sangat rendah, tinggal di rumah petak di daerah kumuh yang dikenal sarang penjahat, suami bekerja serabutan, dikenal tidak bermoral, dan tidak memiliki peran positif apapun di masyarakat. Pendek kata, keluarga B adalah keluarga yang sangat tidak ideal.

Apa yang terjadi bila keluarga A yang sangat ideal dan keluarga B yang sangat tidak ideal sama-sama memiliki dua anak? Pada keluarga A, kedua anaknya akan diasuh dengan pendidikan terbaik, fasilitas yang berlebih, suasana pendidikan harmonis, bahkan sekolah ke luar negeri sampai doktor pun bukan sebuah masalah. Akhirnya, kedua anak ini akan berperan besar dalam pembangunan masyarakat. Sementara, potensi bapak ibunya masih sangat besar. Sebaliknya, dua anak dalam asuhan keluarga B akan tumbuh menjadi anak yang brutal, berpendidikan rendah, kualitas moral rendah, dan akan menjadi beban bagi masyarakat.

Apa yang terjadi bila keluarga A dan keluarga B sama-sama memiliki sepuluh anak? Sepuluh anak dari keluarga A yang sangat ideal akan sangat berpeluang untuk tumbuh menjadi dokter sukses, insinyur sukses, doktor, profesor, pengusaha sukses, jendral dan sebagainya dengan moral yang sangat berkualitas. Sebaliknya, sepuluh anak dari keluarga B yang sangat tidak ideal akan sangat berpeluang menjadi pedagang kaki lima pengganggu ketertiban, gelandangan, anak jalanan, pencopet, preman, bromocorah dan sejenisnya.

High leveraged family akan semakin menguntungkan masyarakat bila keluarga itu berkemampuan baik material maupun non material untuk mendidik anaknya. High leveraged family akan sangat mengganggu masyarakat bila keluarga itu tidak mampu mendidik putra-putrinya baik secara moral maupun material.

Low leveraged family akan memiliki kemampuan yang tidak termanfaatkan dengan penuh bila memiliki kemampuan dalam mendidik anak-anaknya dengan baik. Sebaliknya, low leveraged family akan tidak banyak mengganggu masyarakat bila tidak mampu mendidik anak-anaknya, baik moral maupun material.

Berapa anak dalam keluarga Anda? Anda dapat memilih punya anak sedikit atau banyak dan Anda tidak akan tahu pasti apakah si buah hati akan terdidik dengan baik. Yang sekarang dapat  dilakukan adalah menata mental Anda untuk optimis atau pesimis. Bila optimis, tidak ada salahnya Anda memilih high leveraged family. Tetapi, bila Anda tidak cukup optimis, pilihan terhadap low leveraged family bisa menjadi alternatif terbaik.

Bila dengan segala pertimbangan memilih high leveraged family, Anda harus mempersiapkan diri sebaik baiknya untuk si buah hati agar benar-benar menjadi generasi yang “berkualitas dan berkuantitas”.  Anda tidak boleh terkena apa yang oleh Agus Nggermanto disebut sebagai “Sindrom Ultra Sekolah”. Sebuah sindrom yang telah menggejala di  masyarakat bahwa satu-satunya cara belajar adalah lewat sekolah (atau yang sejenis) dan seseorang dianggap belajar bila tidak berada di sekolah atau bersekolah. Anda harus memprogram proses pembelajaran yang mampu mengantarkan putra putri Anda memiliki jati diri pembelajar di manapun mereka berada. Maksudnya, Anda harus menyiapkan landasan yang kokoh juga agar suatu saat ketika Anda dipanggil oleh Allah SWT mendahului putra putri Anda, mereka akan tetap berjalan pada rel pembelajaran untuk menjadi manusia-manusia yang berkualitas dan berkuantitas.  Juga, jangan menggantungkan pendidikan mereka sepenuhnya pada sekolah, walaupun Anda telah menyekolahkannya pada sekolah terfavorit di dunia!

Jadi, Anda merencanakan jumlah anak berapa? Ada satu lagi yang perlu diperhatikan. Anda dan suami/istri termasuk “bibit unggul” apa bukan? IQ tinggi, fisik sehat kuat, dan kualitas keagamaan tinggi adalah tanda bibit unggul. Jika anda yakin sebagai bibit unggul, sayang kalau jumlah anaknya sedikit. Anda dan keluarga berpotensi memiliki kontribusi besar bagi agama dan bangsa pada masa datang. Sayang kalau disia-siakan.  Melalui anak-anak, Anda berpotensi untuk memberi arah sejarah. ….cinta kita melukiskan sejarah….demikian penggalan lagu sound track film Habibie…. Bagaimana?

Tulisan ini sebagian besar disadur dari buku ke 4 saya, FSQ-Financial Spiritual Quotient.

4 responses to “Jumlah Anak: Low Vs. High Leveraged Family

  1. Dua anak lebih…?

    Setelah membaca tulisan ini semakin banyak variabel yang harus diperhitungkan sebelum menuntaskan slogan BKKB.

  2. hehehe…segera dihitung dan action heheheh

  3. Keren isi artikelnya

  4. Anak sesuai taqdir saja, ndk usah takut banyak anak, Allah yg mencukupinya. Btpa banyak pengusaha dri lulusan stm saja atau drop out. Yang pnting itu, istri harus 4. Anak? Spt rezeki, diberi banyak bersyukur. Tidak diberi bersabar.

Tinggalkan Balasan ke Eka Batalkan balasan